Wednesday, September 26, 2018

Mengenal Sejarah Alat Musik Tradisional Gong


Mengenal Sejarah Alat Musik Tradisional Gong



Gong adalah alat musik yang terbuat dari leburan logam (perunggu dengan tembaga)dengan permukaan yang bundar (dengan atau tanpa Pencu). Gong dapat di gantung pada bingkai atau diletakkan berjajar pada rak, atau bisa ditempatkan pada permukaan yang lunak seperti tikar. Selain itu ada juga gong genggam yang dimainkan sambil berjalan ataupunmenari. Gong yang memiliki suara rendah, ditabuh dengan pemukul kayu yang ujungnya di balut dengan karet, katun, atau benang. Sedangkan untuk permainan melodi diperankan olehgong kecil.Agong – gong atau biasa disebut oleh orang Jawa dan Bali sebagai Gong, berasal dariVietnam. Tahun 1930, bukti peninggalan asal usul gong ditemukan di daerah pinggiransungai pada Desa Ma provinsi Thanh Hoa, Vietnam Utara. Bukti yang ditemukan tersebut berbentuk gendang perunggu (tutupnya berasal dari logam) yang dikisarkan berumur 500 – 100 SM.  Tour Murah

Penemuan gong dalam bentuk lain yaitu pada Yunnan (Tiongkok) tahun 200 SM,orang tiongkok sudah memainkan sederet gendang perunggu. Sementara itu bagaimanadengan asal usul gong di Indonesia? Pada kurun waktu 500 awal Masehi, gendang perunggumasuk di Indonesia sebagai salah satu alat barter oleh negara lain. Hal ini dapat didukungdengan adanya gendang perunggu di kepulauan Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Bali,Sumbawa, Selayar, Seram, kei dan pulau lain di Maluku, Roti dan pulau lain di NusaTenggara Timur, dan di daerah kepala burung Irian Barat. Pembuatan gendang perunggu diIndonesia pada tahun 19 dan 20 Masehi digunakan sebagai Mahar atau perangkat upacara,sebagai alat perkusi bukan pembawa melodi.

Pakar arkkeologi, Peter Bellwood, mengatakan bahwa terdapat bukti pembuatan logam oleh bangsa Indonesia sebelum abad 200 Masehi pada Bali, dan sebelum 500 Masehi pembuatan logam pada daerah Jawa, Madura, Riau, Flores, kepulauan Talaud. Meskipun adateori Gong berasal dari gendang perunggu, tidak menutup kemungkinan gong perunggudiadaptasi dari Gong datar, kemudian di Indonesia dikembangkan yaitu dengan penambahan pencu. Atau bisa saja gong yang masuk di Indonesia ada dua macam, yaitu gendang perunggu dan gong datar. Pada abad ke 12 para ahli yakin bahwa Gong kecil berpencu sudahmenjadi alat musik di Jawa. Produk turunan dari Gong ada banyak, seperti Bilahan darilogam yaitu instrumen yang terdiri dari bilahan atau lempengan logam yang digantung ataudiletakkan pada rongga yang berbentuk tabung atau kotak berongga berfungsi sebagairesonator (Metalphone atau keyed Methalphone dalam bahasa ingris). Produk turunan lainnya adalah Bilahan dari Bambu atau kayu, yang memiliki prinsip sama dengan logam,Idiofon lainnya yang biasanya berukuran kecil seperti cengceng (Bali), kemanak (Jawa),.Benda turunan lain adalah gamelan, wajan, kapak, perisai yang menggunakan sistem yangsama dengan gong.

Fungsi alat musik gong

Fungsi sosial alat musik gamelan dan ensambel gong pada Indonesia adalah sebagai bagian dari upacara keluarga, masyarakat, kerajaan, dan keagamaan. Selain dikenal sebagaialat musik, ensambel gong dianggap sebagai harta , mas kawin, pusaka, lambang status pemilik, perangkat upacara, dan lainnya. Jumlah gong sering kali lebih penting dari nadagong (gong sebagai simbol/ritual), gong sebagai alat komunikasi antarwarga. Di Jawamemainkan gong saat kematian seseorang atau anggota kerajaan tidak diperbolehkan, namun pada daerah lain bisa dimainkan pada upacara kematian. Musik 

Gong sebagai koran Desa, diSumba. Seorang pemain gong diperbolehkan untuk memainkan lagu kematian meski tidak ada orang di desa yang meninggal, namun setelah memainkan lagu tersebut pemain gongharus memainkan lagu yang riang. Mereka menjelaskan bahwa suara gong yang terdengar jauh menginformasikan kepada penduduk di daerah sekitar itu untuk melayat, namun jikalagu riang segera dimainkan maka mereka tidak perlu melayat. Di Bali, sebagai alat musik yang berhubungan dengan ritual keagamaan. Di Jawa Tengah, sebagai alat musik saat perayaan agama Islam, gong dimiliki oleh masyarakat atau lembaga tertentu. DiMinangkabau digunakan pada pesta – pesta pernikahan atau selamatan, Pada daerah JawaBarat digunakan untuk acara sekuler membawa acara keningratan dan tidak dimiliki olehsemua orang. Pada Kalimantan, Sulawesi dan NTT, gong dimainkan untuk acara pengobatan,kematian, maupun pernikahan namun dimiliki oleh semua orang.

Mengenal Asal Usul Gamelan Jawa


Mengenal Asal Usul Gamelan Jawa



Sejarah Gamelan Jawa dan Asal Usulnya – Salah satu kekayaan budaya Indonesia yang terkenal dalam bidang musik adalah seni gamelan. Gamelan banyak ditemui di berbagai daerah Indonesia. Musik gamelan terdapat di Pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Tentu saja, varian alat musik yang digunakan berbeda. Baik nama maupun bentuk. Di Jawa, gamelan disebut dengan istilah gong. Terutama, sejak abad ke-18. Gamelan jawa berasal dari bahasa Jawa, gamel, yang artinya adalah alat musik yang dipukul dan ditabuh. Terbuat dari kayu dan gangsa, sejenis logam yang dicampur tembaga atau timah dan rejasa. Alat musik pengiring instrumen gamelan terdiri dari kendang, bonang, panerus, gender, gambang, suling, siter, clempung, slenthem, demung, saron, kenong, kethuk, japan, kempyang, kempul, peking, dan gong.  Tour Murah

Asal Mula Gamelan Jawa

Awalnya, alat musik instrumen gamelan dibuat berdasarkan relief yang ada dalam Candi Borobudur pada abad ke-8. Dalam relief di candi tersebut, terdapat beberapa alat musik yang terdiri dari kendang, suling bambu, kecapi, dawai yang digesek dan dipetik, serta lonceng. 

Sejak itu, alat musik tersebut dijadikan sebagai alat musik dalam alunan musik gamelan jawa. Alat musik yang terdapat di relief Candi Borobudur tersebut digunakan untuk memainkan gamelan. Pada masa pengaruh budaya Hindu-Budha berkembang di Kerajaan Majapahit, gamelan diperkenalkan pada masyarakat Jawa di Kerajaan Majapahit. 

Konon, menurut kepercayaan orang Jawa, gamelan itu sendiri diciptakan oleh Sang Hyang Guru Era Saka, sebagai dewa yang dulu menguasai seluruh tanah Jawa. Sang dewa inilah yang menciptakan alat musik gong, yang digunakan untuk memanggil para dewa. 
Alunan musik gamelan jawa di daerah Jawa sendiri disebut karawitan. Karawitan adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan alunan musik gamelan yang halus. Seni karawitan yang menggunakan instrumen gamelan terdapat pada seni tari dan seni suara khas Jawa, yaitu sebagai berikut. 

1. Seni suara terdiri dari sinden, bawa, gerong, sendon, dan celuk.
2. Seni pedalangan terdiri dari wayang kulit, wayang golek, wayang gedog, wayang klithik, wayang beber, wayang suluh, dan wayang wahyu. 
3. Seni tari terdiri dari tari srimpi, bedayan, golek, wireng, dan tari pethilan. 

Seni gamelan Jawa tidak hanya dimainkan untuk mengiringi seni suara, seni tari, dan atraksi wayang. Saat diadakan acara resmi kerajaan di keraton, digunakan alunan musik gamelan sebagai pengiring. Terutama, jika ada anggota keraton yang melangsungkan pernikahan tradisi Jawa. Masyarakat Jawa pun menggunakan alunan musik gamelan ketika mengadakan resepsi pernikahan.